Wednesday, 30 November 2016

Apakah Semua Fi’il Adalah Kata Kerja?

Umumnya fi’il adalah kata kerja sebagaimana contoh-contoh yang telah kami sebutkan. Akan tetapi, tidak semua fi’il adalah kata kerja. Karena, ada juga fi’il yang merupakan kata sifat seperti fi’il-fi’il yang ada pada bab 5 tsulatsy mujarrad. Kaidahnya, semua kata kerja adalah fi’il tetapi tidak semua fi’il adalah kata kerja. Contohnya:
حَسُنَ‬ (telah baik) – يَحْسُنُ (sedang baik)
جَمُلَ‬ (telah bagus) – يَجْمُلُ (sedang bagus)
قَرُبَ‬ (telah dekat) – يَقْرُبُ (Sedang dekat)
بَعُدَ‬ (telah jauh) – يَبْعُدُ (sedang jauh)
كَرُمَ‬ (telah mulia) – يَكْرُمُ (sedang mulia)

Semua fi’il tsulatsy mujarrad bab 5 di atas adalah kata sifat. Namun, karena memiliki makna yang berkaitan dengan waktu (telah dan sedang), maka kata sifat ini juga termasuk fi’il.Karena, definisi fi’il adalah:

كَلِمَةٌ ذَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِيْ نَفْسِهَا وَاقْتَرَنَتْ بِزَمَنٍ

“Kata yang mengandung sebuah makna yang ada pada dirinya dan berkaitan dengan waktu”(Lihat penjelasannya dalam Syarah Mukhtashar Jiddan oleh Syaikh Ahmad Zaini Dahlan)
Artinya, definisi fi’il dikaitkan dengan kata yang mengandung makna waktu (telah, sedang, dan akan datang). Oleh karena itu meskipun fi’il-fi’il bab 5 memiliki makna kata sifat, namun karena maknanya mengandung keterangan waktu, maka termasuk fi’il.

Tuesday, 22 November 2016

Fi'il فعل

Fi’il umumnya dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai kata kerja seperti كَتَبَ (telah menulis) dan عَلِمَ (telah mengetahui). Dalam Bahasa Arab, kata kerja ada 3 jenis :
1. Fi’il Madhi (الفِعْلُ المَاضِ)
 Fi’il madhi adalah kata kerja untuk masa lampau yang memiliki arti telah melakukan sesuatu. Contohnya: ‫ كَتَبَ (telah menulis) dan عَلِمَ (telah mengetahui) 

2. Fi’il Mudhari’ (الفِعْلُ المُضَارِعُ
 Fi’il mudhari’ adalah kata kerja yang memiliki arti sedang atau akan melakukan. Contohnya: ‫يَكْتُبُ (sedang menulis) atau ‫يَعْلَمُ (sedang mengetahui)

3. Fi’il Amar (الفِعْلُ اﻷَمْرِ)
Fi’il amar adalah kata kerja untuk perintah. Contohnya: اُكْتُبْ (tulislah!) atauاِعْلَمْ (ketahuilah!).

Pembagian fi’il menjadi seperti ini lebih mirip tata bahasa inggris yang mengenal istilah past tense (masa lampau) dan present continous tense (sedang berlangsung). Harus diakui tata Bahasa Arab lebih sesuai dengan tata bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Berikut ini tabel contoh ketiga jenis fi’il untuk berbagai kata kerja:

tabel contoh ketiga jenis fi’il untuk berbagai kata kerja

Monday, 21 November 2016

Latihan 'Irab Kalimat Bahasa Arab

Jelaskan I’rab (kedudukan kata) dari kalimat berikut:
القَاصِدُ لِوَجْهِ اللهِ لاَ يَخَافُ أَنْ يُنْقَدَ عَلَيْهِ خَلَلٌ فِيْ كَلاَمِهِ، وَلاَ يَهَابُ أَنْ يُدَلَّ عَلىَ بُطْلاَنِ قَوْلِهِ, بَلْ يُحِبُّ الحَقَّ مِنْ حَيْثُ أَتَاهُ، وَيَقْبَلُ الهُدَى مِمَّنْ أَهْدَاهُ
Orang ikhlas yang mengharapkan wajah Allah tidak takut dikritik kesalahannya dalam bertutur kata dan tidak takut pula ditunjukkan kebathilan ucapannya,
bahkan ia mencintai kebenaran dari mana pun datangnya dan menerima petunjuk dari orang yang memberinya petunjuk
بَلْ المُخَاشَنَةُ بِالْحَقِّ وَالنَّصِيْحَةِ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ المُدَاهَنَةِ عَلَى الأَقْوَالِ القَبِيْحَةِ.
وَصَدِيْقُكَ مَنْ أَصْدَقَكَ لاَ مَنْ صَدَّقَكَ
Bahkan kekerasan dalam kebenaran dan nasehat lebih ia cintai dari bermanis muka atas perkataan yang buruk. Teman sejatimu adalah teman yang meluruskanmu dengan jujur bukan teman yang selalu membenarkanmu.

Kunci Jawaban
Bagian 1
القَاصِدُ = mubtada, marfu', dhamah
لِ = huruf jar, mabny, kasrah
وَجْهِ = isim majrur, kasrah, mudhaf
اللهِ = lafdzul jalaalah sebagai mudhaf ilaih, majrur, kasrah
لَا = huruf nafy, mabny, sukun
يَخَافُ = fiil mudhari, marfu, dhamah, failnya dhamir mustatir هو kembali ke القاصد
* لَا يَخَافُ = Jumlah fiiliyah pada posisi rafa' khabar mubtada
أَنْ = huruf nashab, mabny, sukun
يُنْقَدَ = fiil mudhari majhul, manshub karena أَنْ , fathah
عَلَيْ = huruf jar, mabny, sukun
هِ = dhamir muttashil, mabny, kasrah, pada posisi jar sebagai isim majrur
خَلَلٌ = naibul fail, marfu', dhamah
*أَنْ يُنْقَدَ خَلَلٌ = jumlah fi’iliyah pada posisi nashab sebagai maf'ul bih
فِيْ = huruf jar, mabny, sukun
كَلاَمِ= isim majrur, kasrah, mudhaf
هِ = dhamir muttashil, mabny, kasrah, pada posisi jar sebagai mudhaf ilaih
وَ = Huruf athaf, mabny, fathah
لَا = huruf nafy, mabny, sukun
يَهَابُ = fiil mudhari, marfu, dhamah, failnya dhamir mustatir هو kembali ke القاصد
أَنْ = huruf nashab, mabny, sukun
يُدَلَّ = fiil mudhari majhul manshub karena أَنْ, fathah
*أَنْ يُدَلّ = jumlah fiiliyyah pada posisi nashob sebagai maf'ul bih
عَلَى = huruf jar, mabny, sukun
بُطْلاَنِ = isim majrur, kasrah, mudhaf
قَوْلِ = mudhaf ilaih, majrur, kasrah, mudhaf
هِ = dhamir muttashil, mabny, kasrah, pada posisi jar sebagai mudhaf ilaih
* عَلَى بُطْلاَنِ = jar majrur pada posisi rofa sebagai naibul fa'il
بَلْ = huruf athaf, mabny, sukun
يُحِبُّ = fiil mudhari, marfu, dhamah, failnya dhamir mustatir هو kembali ke القاصد
الحَقَّ = maf'ul bih, manshub, fathah
مِنْ = huruf jar, mabny, sukun
حَيْثُ = dzharaf zaman, mabny, dhamah, pada posisi jar sebagai isim majrur, mudhaf
أَتَا = fiil madhi, mabny, fathah muqaddarah, failnya dhamir mustatir هو kembali ke الحَقَّ
هُ = dhamir muttashil, mabny, dhamah, pada posisi nashab sebagai maf'ul bih.
* أَتَا = jumlah fiiliyah pada posisi jar sebagai mudhaf ilaih
وَ = huruf athaf, mabny, fathah
يَقْبَلُ = fiil mudhari, marfu, dhamah, failnya dhamir mustatir هو kembali ke القاصد
الهُدَى = maf'ul bih, manshub, fathah muqaddarah
* مِمَّنْ
مِنْ = huruf jar, mabny, sukun
مَنْ = isim maushul, mabny sukun, pada posisi jar sebagai isim majrur
أَهْدَا = fiil madhi, mabny, fathah muqaddarah, failnya dhamir mustatir هو kembali ke مَنْ
هُ = dhamir muttashil, mabny, dhamah, pada posisi nashab sebagai maf'ul bih
*أَهْدَا = jumlah fiiliyyah sbg shilah maushul dr مَنْ

Bagian 2
بَلْ = huruf athaf, mabny, sukun
المُخَاشَنَةُ = mubtada, marfu', dhamah
بِ = huruf jar, mabny, sukun
الحَقِّ = isim majrur, kasrah
وَ = huruf athaf, mabny, fathah
النَّصِيْحَةِ = ma'thuf dari الحَقِّ , majrur, kasrah
أَحَبُّ = khabar, marfu, dhamah
إِلَيْ = huruf jar, mabny, sukun
هِ = dhamir muttashil, mabny, kasrah, pada posisi jar sebagai isim majrur
مِنْ = huruf jar, mabny, sukun
المُدَاهَنَةِ = isim majrur, kasrah
عَلَى = huruf jar, mabny, sukun
الأَقْوَالِ = isim majrur, kasrah
القَبِيْحَةِ. = na'at dari الأَقْوَالِ , majrur, kasrah
وَ = huruf athaf, mabny, fathah
صَدِيْقُ = mubtada, marfu', dhamah, mudhaf
كَ = dhamir muttashil, mabny, fathah, pada posisi jar sebagai mudhaf ilaih
مَنْ = isim maushul, mabny, sukun, pada posisi rofa sebagai khabar
أَصْدَقَ = fiil madhi, mabny, fathah, failnya dhamir mustatir هو kembali ke مَنْ
كَ = dhamir muttashil, mabny, fathah, pada posisi nashab maf'ul bih
*أَصْدَقَ = jumlah fiiliyyah sebagai shilah maushul dari مَنْ
لَا = huruf 'athof, mabny, sukun
مَنْ = isim maushul, mabny, sukun, pada posisi rofa sebagai ma'thuf dari من pertama
صَدَّقَ = fiil madhi, mabny, fathah, failnya dhamir mustatir هو kembali ke مَنْ
كَ = dhamir muttashil, mabny, fathah, pada posisi nashab maf'ul bih
*صَدَّقَ = jumlah fiiliyyah sebagai shilah maushul dari مَنْ


Sunday, 20 November 2016

Latihan Analisa dan 'Irab Kalimat Bahasa Arab


Terjemahkalah dan tentukanlah apakah kalimat berikut benar atau salah. Bila benar, jelaskan 'irabnya dan bila salah, jelaskan alasannya dan tunjukkan kalimat yang benar.
١. قَدَّمَ المُوَظَّفُ إِقْتِرَاحًا لِلْمُدِيْرِ فِيْ الاِجْتِمَاعِ
٢. أَخْفَى أُسَامَةُ نُقُوْدَهَا فِيْ الحَقِيْبَةِ خَوْفٍ مِنَ السَّرِقَةِ
٣. يَا ابْنِيْ، لَا تَقْضِيْ الْعُطْلَةَ مُنْفَرِدٌ حَتَّى يَأْتِيْ أَخُوْكَ
٤. لَا أَعْرِفُ أَنَّ أَخُوْكَ يَزْرَعُ الأَزْهَارَ إِلَّا وَرْدَةٌ
٥.الطَّالِبُ الكَسْلَانُ غَيْرُ مَوْجُوْدٍ فِيْ فَصْلِيْ
٠٦لَمَّايَصِلُوْا سَبْعَةَ طُلَّابًا فِىْ الْمَدِيْنَةِ لِيَدْرُسَ الْفِقْهَ
٠٧لَيْسَ لِيْ أَخٌ فِي المَعْهَدِ
٠٨الطُلَّابُ كُلَّهُمْ مُجْتَهِدُوْنَ فِي دِرَاسَاتَهُمْ
٠٩نَصَرَتْ الفَتَى الفَتَاةُ الذَّكِيَّةُ
٠١٠لَنْ يَنْجَحْ الإِنْسَانُ فِيْ الحَيَاةِ مُعْتَمِدٌ عَلَى غَيْرُهُ 
١٢. المُسْلِمُوْنَ المُؤْمِنُوْنَ لَنْ يَتْرُكُوْا الصَّلَاةَ
١٣. إِنْ يَظْلَمْ السَّمَاءُ يَنْزِلْ المَطَرُ
 

Kunci Jawaban
1. قَدَّمَ المُوَظَّفُ إِقْتِرَاحًا لِلْمُدِيْرِ فِيْ الاِجْتِمَاعِ = kalimat ini sudah benar. Artinya "seorang karyawan mengajukan saran kepada pimpinan di dalam rapat"
قَدَّمَ : fi'il madhi, mabniy, fathah
المُوَظَّفُ : fa'il, marfu', dhommah
إِقْتِرَاحًا : maf'ulbih, manshub, fathah
ل : huruf jar, mabniy, kasrah
المُدِيْرِ : isim majrur, majrur, kasrah
فِيْ : huruf jar, mabniy, sukun
الاِجْتِمَاعِ : isim majrur, majrur, kasrah

2. أَخْفَى أُسَامَةُ نُقُوْدَهَا فِيْ الحَقِيْبَةِ خَوْفٍ مِنَ السَّرِقَةِ = Kalimat ini salah, karena:
- Kata نُقُوْدَهَا, mengacu kepada أُسَامَةُ, seharusnya, نُقُوْدَهُ
- Kata خَوْفٍ seharusnya خَوْفًا, karena maf'ul min ajlih harus manshub
Kalimat yang benar : أَخْفَى أُسَامَةُ نُقُوْدَهُ فِيْ الحَقِيْبَةِ خَوْفًا مِنَ السَّرِقَةِ, Artinya "Usamah menyembunyikan uangnya di dalam tas karena takut pencurian"

3. يَا ابْنِيْ، لَا تَقْضِيْ الْعُطْلَةَ مُنْفَرِدٌ حَتَّى يَأْتِيْ أَخُوْكَ = kalimat ini salah, karena:
- Fiil mudhori yg berakhiran huruf illat (تقض) majzum dengan dibuang huruf illatnya, karena ada laa nahyi
- Haal harus manshub (منفردا)
- Fiil mudhori yg didahului huruf nashob (حتى) maka harus manshub dengan fathah
Kalimat yg benar: يَا ابْنِيْ، لَا تَقْضِ الْعُطْلَةَ مُنْفَرِدًا حَتَّى يَأْتِيَ أَخُوْكَ, Artinya Wahai anak(Lk²)ku, jangan kau habiskan liburan sendirian sampai datang saudara (Lk²) mu.

4. لَا أَعْرِفُ أَنَّ أَخُوْكَ يَزْرَعُ الأَزْهَارَ إِلَّا وَرْدَةٌ = kalimat ini salah, karena:
- Isim inna harus manshub, asmaul khomsah manshub dg alif (أخاك)
- Mustatsna (وردة) pada kalimat positif sempurna wajib manshub
* Kalimat yg benar: لَا أَعْرِفُ أَنَّ أَخَاكَ يَزْرَعُ الأَزْهَارَ إِلَّا وَرْدَةً, Artinya Saya tidak tahu bahwasannya saudara (Lk²) mu sedang menanam bunga2 kecuali mawar.

5.الطَّالِبُ الكَسْلَانُ غَيْرُ مَوْجُوْدٍ فِيْ فَصْلِيْ = kalimat ini sudah benar. Artinya Murid yang malas itu tidak ada/hadir di kelasku.
الطَّالِبُ : Mubtada, marfu', dhommah
الكَسْلَانُ : naat untuk الطَّالِبُ marfu', dhommah

غَيْرُ :khobar , marfu', dhommah
مَوْجُوْدٍ :mudhof ilaih, majrur, kashroh
فِيْ : huruf jar, mabniy, sukun
فَصْل : isim majrur, majrur, kashrah sbg mudhof
ي : isim dhomir muttashil, mabniy, sukun, sebagai mudhof ilaih

6. لَمَّايَصِلُوْا سَبْعَةَ طُلَّابًا فِىْ الْمَدِيْنَةِ لِيَدْرُسَ الْفِقْهَ = kalimat ini salah, karena:
- Fi'il harus mufrod
- kata سبعة sebagai fa'il harus rofa'
- mudhof ilaih (طلاب) harusnya majrur
- kata يدرسوا failnya kembali ke 7 siswa dan manshub dengan hadzfun nun karena ada huruf nashob
* Kalimat yg benar : لَمَّايَصِلْ سَبْعَةُ طُلَّابٍ فِىْ الْمَدِيْنَةِ لِيَدْرُسُوْا لْفِقْهَ, Artinya 7 siswa belum tiba di madinah untuk belajar fiqih

7. لَيْسَ لِيْ أَخٌ فِي المَعْهَدِ = kalimat ini sudah benar. Artinya saya tidak mempunyai saudara di pondok
لَيْسَ : Fiil madhi naqis, mabniy, fathah
لِيْ
لِ : Huruf jar, mabniy kasroh
يْ : dan ya, ya mutakallim, dhomir muttashil, mabniy, sukun menempati posisi jar sebagai isim majrur.
Syibhul jumlah لِيْ menempati posisi nashob sbg khobar laisa (muqoddam)
أَخٌ : Isim laisa (muakhor), marfu' dhommah
فِي : Huruf jar, mabniy, sukun
المَعْهَدِ : isim majrur, majrur, kasroh

8. الطُلَّابُ كُلَّهُمْ مُجْتَهِدُوْنَ فِي دِرَاسَاتَهُمْ = kalimat ini salah, karena:
- Kata كُلَّ harusnya marfu' karena sebagai taukid bagi mubtada كُلُّ
- Kata دِرَاسَاتَ seharusnya majrur karena sebagai isim majrur دِرَاسَاتِ
Kalimat yang benar: الطُّلَّابُ كُلُّهُمْ مُجْتَهِدُوْنَ فِيْ دِرَاسَاتِهِمْ, Artinya Para siswa semuanya bersungguh-sungguh dalam pelajaran-pelajaran mereka

9. نَصَرَتْ الفَتَى الفَتَاةُ الذَّكِيَّةُ = kalimat ini sudah benar. Artinya Seorang pemudi yang pandai telah menolong seorang pemuda
نَصَرَتْ :Fi'il madhi, mabni, fathah, ta ta'nits
الفَتَى : Maf'ul bih, manshub, fathah muqoddaroh
الفَتَاةُ : Fa'il, marfu', dhommah
الذَّكِيَّةُ : Na'at bagi fa'il, marfu', dhommah

10. لَنْ يَنْجَحْ الإِنْسَانُ فِيْ الحَيَاةِ مُعْتَمِدٌ عَلَى غَيْرُهُ = kalimat ini salah, karena:
- Fi'il يَنْجَحْ seharusnya nashob يَنْجَحَ
- Kata مُعْتَمِدٌ adalah haal, seharusnya nashob مُعْتَمِدًا
- Kata غَيْرُ seharusnya jar karena ada huruf jar غَيْرِ
* Kalimat yang benar Artinya لَنْ يَنْجَحَ الإِنْسَانُ فِيْ الحَيَاةِ مُعْتَمِدًا عَلَى غَيْرِهِ, Manusia tidak akan berhasil dalam hidup dengan bergantung pada orang lain

المُسْلِمُوْنَ المُؤْمِنُوْنَ لَنْ يَتْرُكُوْا الصَّلَاةَ .11 = kalimat ini sudah benar. Artinya Orang-orang muslim yang beriman tidak akan meninggalkan sholat
المُسْلِمُوْنَ : Mubtada, marfu, wawu
المُؤْمِنُوْنَ : Na'at (bagi المُسْلِمُوْنَ), marfu, wawu
لَنْ : Huruf penashab, mabni, sukun
يَتْرُكُوْا : Fi'il mudhari, manshub, buang nun fa'ilnya wawu jama'ah kembali kepada المُسْلِمُوْنَ
الصَّلَاةَ : Maf'ul bih manshub fathah

12. إِنْ يَظْلَمْ السَّمَاءُ يَنْزِلْ المَطَرُ = kalimat ini sudah benar. Artinya Jika langit gelap hujan (akan) turun
إِنْ : Huruf syarat, mabni, sukun
يَظْلَمْ : Fi'il mudhari (fi'il syarat), majzum, sukun
السَّمَاءُ : Fa'il, marfu, dhammah
يَنْزِلْ : Fi'il mudhari (fi'il jawab syarat), majzum, sukun
المَطَرُ : Fa'il marfu dhammah

Saturday, 19 November 2016

Latihan Soal Nahwu

Latihan Soal

1. Sebutkan mana yang mu'rab dan mabniy dari kelompok:
a. Fiil
b. Isim
c. Huruf

2. Sebutkan 4 kelompok yang mu'rab dengan:
a. Harakat
b. Huruf

3. Sebutkan tanda-tanda i'rab disertai dengan 1 contoh untuk setiap tanda untuk kedudukan:
a. Rafa
b. Nashab
c. Jar
d. Jazm

4. Sebutkan kedudukan dalam kalimat yang wajib:
a. Marfu
b. Manshub
c. Majrur
d. Majzum

Kunci Jawaban:

1. Sebutkan mana yang mu'rab dan mabniy dari kelompok:
a. Fi'il, hukum asalnya adalah mabniy. Kebanyakan fiil adalah mabniy. Fiil yang mabny sebagai berikut:
* Fi'il madhi : seluruh fi’il madhi dari dhamir هُوَ sampai نَحْنُ dihukumi mabniy.
* Fi'il 'amr : seluruh fi'il amr dari dhamir أَنْتَ sampai أَنْتُنَّ dihukumi mabniy.
* Fi'il mudhari : dari ke-14 dhamir, hanya dhamir هُنَّ dan أَنْتُنَّ yang mabniy. Selebihnya adalah mu'rab.

b. Isim, hukum asalnya adalah mu'rab. kebanyakan isim adalah mu'rab. Contoh isim yang mabny :
  1. Isim dhamir (kata ganti) : yaitu 14 isim dhamir dari هُوَ hingga نَحْنُ .
  2. Isim isyarah (kata tunjuk) : seluruh isim isyarah adalah mabniy ( هَذَا - هَذِهِ هَٰؤُلَاءِ - ذَالِكَ - تِلْكَ - أُولئك ), kecuali yang mutsanna ( هَاذَانِ - هَاتَانِ - ذَانِكَ - تَانِكَ) adalah mu'rab.
  3. Isim maushul (kata sambung) : seluruh isim maushul seperti اللَّاتِيْ - الَّذِيْنَ - الَّتِيْ - الَّذِيْ adalah mabniy, kecuali yang mutsanna seperti : اللَّذَانِ- اللَّتَانِ adalah mu'rab.
  4. Isim istifhaam (kata tanya)
    Kata tanya yang mabniy seperti: man مَنْ (siapa), maa مَا (apa), mataa مَتَى (kapan), ayna أَيْنَ (dimana), kayfa كَيْفَ (bagaimana).
  5. Sebagian isim zharaf
    Beberapa isim dzharaf yang mabniy seperti حَيْثُ dan أَمْسِ
c. Huruf, semua Huruf (حرف) tanpa kecuali dihukumi mabniy.
  1. Huruf Jar : min مِنْ (dari), ilaa إِلَى (ke), 'an عَنْ (dari), 'allaa عَلَى (di atas), fii فِيْ (di dalam), rubba رُبَّ (sedikit / jarang), bi بِ (dengan), li لِ (untuk), ka كَ (seperti), mudz مُذْ (sejak), mundzu مُنْذُ (sejak).
  2. Huruf athaf (kata sambung), ada 10 yaitu: wa وَ (dan), fa فَ (maka), tsumma ثُمَّ (kemudian), aw أَوْ (atau), am أَمْ (ataukah), immaa إِمَّا (adakalanya), bal بَلْ (bahkan), laa لَا (tidak), lakin لَكِنْ (akan tetapi), hatta حَتَّى (hingga).
  3. Huruf istifhaam (huruf tanya) : hamzah أَ (apakah), hal هَلْ (apakah)
  4. Huruf qasam (sumpah), seperti: waw (وَ ), ba (بَ ), ta (تَ ), yang artinya 'demi'.
  5. Huruf Ististnaa (Pengecualian),Contoh : illaa (اِلاَّ)
  6. Huruf nida (huruf panggilan). Huruf panggilan dalam bahasa Arab biasanya diawali dengan "يَا" yang artinya wahai. Selain itu huruf nida yang lain, yaitu: أي - آ - أيا - هيا - وا – أ yang semuanya berarti "wahai"
  7. Huruf nashab - penashab fi'il mudhari. Adapun 'aamil nashab, yaitu: an أَنْ (bahwa), lan لَنْ (tidak akan), idzan إِذَنْ (alau begitu), kay كَيْ (supaya ), laamu Kay لَا مُ كَيْ (supaya), laamu al-juhuud لَا مُ الجُحُوْدِ (lam pengingkaran), hatta حَتَّى (hingga), kalimat syarat jawab {dengan fa فَ (maka), wa وَ (dan), dan Au أَوْ (atau)}
  8. Huruf jazm - menjazmkan fi'il mudhari. Adapun 'aamil jazm, yaitu : lam لَمْ (tidak), lammaa لَمَّ (belum), Alam أَلَمْ (tidakkah), alammaa أَلَمَّا (belumkah), laamu al-amri لَا مُ الْأَمْرِ (lam untuk perintah), laamu ad-du'aai لَا مُ الدُّعَاءِ (lam untuk permohonan), Laa fii nahyi لَا فِيْ الَّهْيِ (Laa untuk larangan), laa ad-du'aai لَا الدُّعَاءِ (Laa untuk permohonan), kalimat jawab syarat dengan: {in إِنْ (jika) - maa مَا (siapa), mahma مَحْمَا (apapun) - idzmaa إِذْمَا (kalau) - ayyu أَيُّ (yang mana) - mataa مَتَا (kapan) - ayyaaana أَيَّانَ (kapan) - aina أَيْنَ (dimana) - Anna أَنَّ (bagaimana) - haytsuma حَيْثُمَ (dimanapun) - kayfamaa كَيْفَمَا (bagaimanapun)}.

2. Sebutkan 4 kelompok yang mu'rab dengan:
a. Kelompok Mu'rob dengan Harakat
1) Isim mufrad, Contoh: mufrad Mudzakkar رَجُلٌ (seorang laki-laki)
* Rafa ' - dengan dhammah: رَجُلٌ contoh kalimat : جَـاءَ رَجُلٌ
* Nashab - dengan fathah : رَجُلاً contoh kalimat : رَأَيْتُ رَجُلاً
* Jar - dengan kasrah : contoh kalimat : مَرَرْتُ بِرَجُلٍ
2) Jamak taksir, Contoh: Jamak taksir رِجَالٌ (laki-laki)
* Rafa ' dengan dhammah: رِجَالٌ contoh kalimat : جَـاءَ رِجَالٌ
* Nashab dengan fathah : رِجَالاً contoh kalimat : رَأَيْتُ رِجَالاً
* Jar - dengan kasrah : contoh kalimat : مَرَرْتُ بِرِجَالٍ
3) Jamak muannats salim, Contoh: Jamak muannats salim المُسْلِمَاتُ ( kaum muslimah) * Rafa' dengan dhammah: المُسْلِمَاتُ contoh kalimat : جَائَتْ المُسْلِمَاتُ
* Nashab dengan kasrah : المُسْلِمَاتِ contoh kalimat : رَأَيْتُ المُسْلِمَاتِ
* Jar dengan kasrah : contoh kalimat : مَرَرْتُ باِلْمُسْلِمَاتِ
4) Fi'il mudhari yang tidak bersambung dengan akhir sesuatu. Ada 3 kelompok fi'il mudhari yaitu :
a). fiil mudhori yang tidak bersambung dengan akhir sesuatu yaitu dhomir huwa, hiya, anta, ana, nahnu.
b) Fi'il - Fi'il yg lima: fiil-Fi'il yang Lima, yaitu fiil-fiil yang diakhiri dengan : Alif nun ان, Waw nun ون, Ya nun ين.
c) fiil mudhori yang diakhiri dengan nun ن saja, yaitu fiil mudhari dhamir hunna dan antunna.
Jadi, fiil mudhari yang termasuk mu’rob dengan harakat adalah fiil mudhori yang tidak bersambung dengan akhir sesuatu yaitu fiil mudhori dhomir huwa, hiya, anta, ana dan nahwu.
# Rafa' - dengan dhammah. Contoh:
هُوَ - يَجْلِسُ ,هِيَ - تَجْلِسُ ,أَنْتَ - تَجْلِسُ, أَنَا - أَجْلِسُ, نَحْنُ - نَجْلِسُ

#Nashab - dengan fathah dengan kemasukan aamil nashab, contoh:
هُوَ - لَنْ يَجْلِسَ, هِيَ - لَنْ تَجْلِسَ, أَنْتَ - لَنْ تَجْلِسَ, أَنَا - لَنْ أَجْلِسَ, نَحْنُ - لَنْ نَجْلِسَ

# Jazm - dengan sukun karena kemasukan aamil jazm, Contoh :
هُوَ - لَمْ يَجْلِسْ, هِيَ - لَمْ تَجْلِسْ, أَنْتَ - لَمْ تَجْلِسْ, أَنَا - لَمْ أَجْلِسْ, نَحْنُ - لَمْ نَجْلِسْ

b. Kelompok Mu'rob dengan Huruf
  1. Tatsniyah atau mutsanna, Contoh: isim mufrad مُسْلِمٌ, bentuk mutsanna adalah مُسْلِمَانِ (dua orang Muslim)
    #Ketika Rafa ' - dengan bentuk aani, contoh kalimat : جَـاءَ مُسْلِمَانِ
    # Ketika Nashab - dengan bentuk aini, contoh kalimat : رَأَيْتُ مُسْلِمَيْنِ
    # Ketika JAR - dengan bentuk aini, contoh kalimat : مَرَرْتُ بِمُسْلِمَيْنِ
  2. Jamak mudzakkar salim, Contoh: isim mufrad مُسْلِمٌ, bentuk mudzakkar salim adalah مُسْلِمُوْنَ (kaum muslimin )
    # Ketika Rafa ' dengan bentuk uuna, contoh kalimat : جَـاءَ مُسْلِمُوْنَ
    # Ketika Nashab - dengan bentuk iina, contoh kalimat : رَأَيْتُ مُسْلِمِيْنَ
    # Ketika JAR - dengan bentuk iina, contoh kalimat : مَرَرْتُ بِمُسْلِمِيْنِ
  3. Isim-isim yang lima (Al asmaul khomsah ) = أَبٌ : Bapak, أَخٌ : saudara, حَمٌ: ipar, فَمٌ : mulut, ذُوْ : yang memiliki. Irobnya adalah:
    # Ketika Rafa' = أَبُوْكَ : Bapakmu, أَخُوْكَ : saudaramu, حَمُوْكَ : iparmu, فُوْكَ : mulutmu, ذُو ْمَالٍ : yang memiliki
    # ketika Nashab yaitu = أَبَاكَ : Bapakmu, أَخَاكَ : saudaramu, حَماَكَ : iparmu, فاَكَ : mulutmu, ذَامَالٍ : yang memiliki
    # ketika jar, yaitu = أَبيْكَ : Bapakmu, أَخِيْكَ: saudaramu, حَمِيْكَ : iparmu, فِيْكَ : mulutmu, ذِى مَالٍ : yang memiliki
  4. Fi'il - Fi'il yang lima (al-af'alul khomsah) yaitu fiil mudhari yang diakhiri dengan huruf 'illat dan nun atau diakhiri dengan Alif nun ان, Waw nun ون, Ya nun ين
    Jika dijabarkan, maka Fi'il - Fi'il yang lima ini adalah fiil mudhari dengan dhamir : dhamir هُمَا (mudzakkar), dhamir هُمْ, dhamir هُمَا (muannats ), dhamir أ‌نْتُمْ, dhamir أَنْتِ
    يَفْعَلاَنِ يَفْعَلُوْنَ تَفْعَلاَنِ تَفْعَلُوْنَ تَفْعَلِيْنَ
    # Ketika Rafa ' - dengan tsubutun nun, contoh kalimat : يَفْعَلاَنِ
    # Ketika Nashab - dengan hadzfun nun, contoh kalimat : لَنْ يَفْعَلاَ
    # Ketika Majzum - dengan hadzfun nun, contoh kalimat : لَمْ يَفْعَلاَ

3. Sebutkan tanda-tanda i'rab disertai dengan 1 contoh untuk setiap tanda untuk kedudukan:
# Tanda-tanda i'rob Rafa
- Rafa' mewakili murob dengan tanda asal dhommah.
- Kata yang menduduki kedudukan rafa' disebut Marfu
- Baik fi'il maupun isim dapat saja dalam keadaan rafa

* Tanda Rafa' ada 4 yaitu:
1. Tanda dengan Dhommah, ada 4 yaitu : isim mufrad : الطَّالِبُ, jamak taksir : الطُّلَّابُ, jamak muannats salim : الطَّالِبَاتُ, fiil mudhari yang tidak bersambung dengan akhir sesuatu, yaitu fi'il mudhari untuk dhamir :
هُوَ - يَجْلِسُ ,هِيَ - تَجْلِسُ ,أَنْتَ - تَجْلِسُ, أَنَا - أَجْلِسُ, نَحْنُ - نَجْلِسُ
2. Tanda dengan Waw, yaitu : jamak mudzakkar salim : الطَّالِبُوْنَ, isim-isim yang Lima, yaitu أَبُوْكَ, أَخُوْكَ, حَمُوْكَ, فُوْكَ, ذُوْمَالٍ
3. Tanda dengan Alif, yaitu: mutsanna : الطَّالِبَانِ
4. Tanda dengan Nun, yaitu untuk Fi'il - Fi'il yang lima (al-af'alul khomsah ). Contoh:

يَفعَلَانِ، تَفعَلَانِ، يَفعَلُونَ، تَفعَلُونَ، تَفعَلِينَ.

# Tanda-tanda i'rob Nashob

- Nashab mewakili mu'rab dengan tanda asal fathah.
- Kata yang menduduki kedudukan nashab disebut Manshub
- Baik fi'il maupun isim bisa datang dalam keadaan Nashab.

* Tanda Nashob ada 5, yaitu :
1. Tanda dengan Fatkhah, ada 4 yaitu = isim mufrad : الطَّالِبَ, jamak taksir : الطُّلَّابَ, fiil mudhari yang tidak bersambung dengan akhir sesuatu, yaitu fi'il mudhari untuk dhamir :هُوَ - لَنْ يَجْلِسَ, هِيَ - لَنْ تَجْلِسَ, أَنْتَ - لَنْ تَجْلِسَ, أَنَا - لَنْ أَجْلِسَ, نَحْنُ - لَنْ نَجْلِسَ
2. Tanda dengan Alif : hanya untuk Isim-isim yang lima (Al asmaul khomsah). Ketika Nashab yaitu : أَبَاكَ (Bapakmu), أَخَاكَ (saudaramu), حَماَكَ (iparmu), فاَكَ (mulutmu), ذَامَالٍ (yang memiliki).
3. Tanda dengan Kasrah hanya untuk jamak muannats salim, contoh: المُسلِمَاتِ
4. Tanda dengan Ya, ada 2 yaitu: mutsanna - bentuk aini -الطّالِبَينِ dan Jamak mudzakkar salim - bentuk iina - الطَّالِبِينَ
5. Tanda dengan membuang Nun hanya berlaku untuk Fi'il - Fi'il yang lima (al-af'alul khomsah). Kemasukan aamil nashab, contoh :
لَنْ يَفعَلَا ، لَنْ تَفعَلَا ، لَنْ يَفعَلُوْا ، لَنْ تَفعَلُوْا ، لَنْ تَفعَلِيْ

# Tanda-tanda i'rob : Jar/Khoffad
- Jar mewakili mu'rab dengan tanda asal kasroh.
- kata yang menduduki kedudukan Jar disebut Majrur.
- Jar merupakan tanda khusus isim, karena fiil tidak akan majrur selamanya.

* Tanda-tanda Jar :
1. Tanda dengan Kasrah, ada 3 yaitu : isim mufrad الطَّالِبِ, jamak taksir : الطُّلاَّبِ, jamak muannats salim : الطَّالِبَاتِ
2. Tanda dengan Ya , ada 3 yaitu :
a. Isim-isim yang lima (Al asmaul khomsah), contohnya ketika jar, yaitu : أَبيْكَ (Bapakmu), أَخِيْكَ (saudaramu), حَمِيْكَ (iparmu), فِيْكَ (mulutmu), ذِ ى مَالٍ (yang memiliki)
b. mutsanna, bentuk aini - الطّالِبَين
c. jamak mudzakkar salim, bentuk iina - الطَّالِبِينَ
3. Tanda dengan Fatkhah : hanya untuk isim Ghoiru Munshorif. contoh: أَحْمَدَ , عُثْمَانَ

# Tanda-tanda i'rob: Jazm
- Jazm mewakili mu'rab dengan tanda asal Sukun.
- kata yang menduduki kedudukan Jazm disebut Majzuum.
- Jazm merupakan tanda khusus fiil, karena isim tidak akan majzuum selamanya.

*Tanda-tanda Jazm:
1. Tanda dengan Sukun, berlaku untuk fi’il mudhari yang shahih yang tidak bersambung dengan akhir sesuatu. Contoh : لَمْ يَجلِسْ، لَمْ تَجلِسْ، لَمْ أجلِسْ، لَمْ نَجلِسْ
2. Tanda dengan membuang Nun. Majzuum dengan membuang nun karena kemasukan aamil jazm, Contoh : لَمْ يَفعَلَا ، لَمْ تَفعَلَا ، لَمْ يَفعَلُوْا ، لَمْ تَفعَلُوْا ، لَمْ تَفعَلِيْ
3. Tanda dengan membuang huruf 'Illat, berlaku untuk fi'il mudhori' mu’tal yang mengandung huruf illat, ketika kemasukan huruf jazm dengan membuang huruf illat لَمْ يَدْعُ

4. Sebutkan kedudukan dalam kalimat yang wajib:
a. Marfu’
# Fi’il yang Marfu’. Hukum asalnya seluruh fi’il (khususnya fi’il mudhari’) itu marfu’ sampai ada sebab lain yang menjadikan ia manshub dan majzum. Fi’il bisa berubah menjadi manshub dan majzum dengan keberadaan amil nashab dan amil jazm. Bila tidak ada, maka kembali ke hukum asalnya.

# Isim Yang Marfu’. Ada 7 kedudukan isim dalam kalimat yang wajib marfu’ yaitu:
1) الَفاِعُل Pelaku dalam kalimat wajib marfu.
2) نَائِبُ الَفاِعِل dalam kalimat pasif, korban (Naibul Fail) wajib marfu
3) الُمْبَتَدُأ mubtada wajib marfu.
4) اﻟﺨَﺒَﺮُ Khabar wajib marfu
5) اسم ﻛﺎَنَ وَأَخَواُتها Isim kaana dan saudaranya tetap marfu
6) خبر إنّ وَأَخَواُتها Khabar inna dan saudaranya tetap marfu
7) التّوابع Tawabi' adalah kelompok i'rab yang perubahannya mengikuti kata yang diikuti. Tawabi ada 4 yaitu: na'at, athaf, taukid dan badal.

b. Manshub
Hanya fi’il mudhari yang bisa manshub, dikarenakan fi’il madhi dan fi’il amar itu Mabniy. Ada 3 kelompok fi’il yang manshub.
1) kelompok fi'il mudhari yang huruf terakhirnya tidak tersambung dengan apapun, yaitu fi'il mudhari dhamir huwa, hiya, anta, ana dan nahnu. Ketika manshub, ke-5 fi'il mudhari ini menjadi fatkhah.
2) kelompok fiil. Fi'il yg Lima, yang huruf terakhirnya tersambung dengan huruf alif dan nun tatsniyah (Humaa, antumaa), waw dan nun jamak (hum, antum) dan Ya dan nun muannats mukhatabah (anti). Ketika manshub, dibuang nun nya:
لَنْ يَفعَلَا ، لَنْ تَفعَلَا ، لَنْ يَفعَلُوْا ، لَنْ تَفعَلُوْا ، لَنْ تَفعَلِيْ
3) kelompok fi'il mudhari yang huruf terakhirnya adalah huruf illat, dia seperti waw, dan ya. Selebihnya tetap dalam keadaan asalnya. Contoh يَرْمِيْ يَْدْعُوْ
Fi'il mudhari yang mu'tal ketika manshub dengan fathah. Contoh : لَنْ يَرْمِيَ - لَنْ يَدْعُوَ
huruf illatnya tidak dibuang sebagaimana ketika majzuum.

# Isim yang Manshub, ada 15 kedudukan isim dalam kalimat yang wajib manshub, yaitu:
1. Maf'ul bih
2. Mashdar atau disebut juga maf’ul muthlaq
3. Dzaraf zaman /Keterangan waktu
4. Dzaraf makan /Keterangan tempat
5. Haal
6. Tamyiz
7. Mustatsna (yang dikecualikan) tergantung dari huruf istitsna dan pola kalimatnya.
8. Isim Laa : Laa Naafiyah
9. Munadaa
10. Maf’ul min ajlih (Keterangan tujuan)
11.Maf’ul ma'ah (Keterangan penyertaan)
12.khobar Kaana : merupakan fiil madhi naqish yang termasuk 'aamil nawakish yang merafakan isim dan menashabkan khabar.
13.Isim Inna : merupakan huruf yang termasuk 'aamil nawakish yang menashabkan isim dan merafa'kan khabar
14. akhowat كان dan إنّ
Khabar yang semisal kaana dan isim yang semisal inna juga wajib manshub.
15. Tawabi’ menjadi manshub bila kata yang diikuti juga manshub.

c. Majrur
- Kondisi i'rob yang khusus untuk isim
- FIIL tidak mungkin majrur.
- Ada 3 keadaan yang bisa membuat isim menjadi majrur yaitu:
1. Di dahului oleh huruf jar
2. Menjadi mudhaf ilaih
3. Mengikuti yang majrur (tawabi’: na’at, athaf, taukid, badal)

d. Majzuum
- Majzum adalah kondisi yang dikhususkan untuk fi’il.
- Isim tdk mungkin majzuum.

Ada 3 kelompok fiil menjadi majzum:
1) kelompok fi'il mudhari yang huruf terakhirnya tidak tersambung dengan apapun, yaitu fi'il mudhari dhamir huwa, hiya, anta, ana dan nahnu. Ketika majzuum, ke-5 fi'il mudhari ini menjadi sukun. لَمْ يَجلِسْ، لَمْ تَجلِسْ، لَمْ أجلِسْ، لَمْ نَجلِسْ
2) kelompok fiil - Fi'il yang Lima, yang huruf terakhirnya tersambung dengan huruf alif dan nun tatsniyah (Humaa, antumaa), waw dan nun jamak (hum, antum) dan ya dan nun muannats mukhatabah (anti). Ketika manshub, dibuang nun nya
3) kelompok fi'il mudhari yang huruf terakhirnya adalah huruf illat seperti alif, waw, dan Ya. Contoh: يَخْشَى - يَدْعُوْ - يَرْمِيْ
Fi'il mudhari yang mu'tal ketika majzuum huruf illatnya dibuang. Contoh : لَمْ يَخْشَ - لَمْ يَدْعُ - لَمْ يَرْمِ